Plus Minus Triplek untuk Material Konstruksi

Plywood sering diandalkan untuk kebutuhan material bangunan baik pada rumah maupun bangunan lainnya. Alangkah baiknya jika Anda mengetahui plus minus triplek itu sendiri.

Kegiatan konstruksi selalu membutuhkan material yang banyak dan beragam dalam prosesnya. Salah satu bahan yang sering diandalkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah triplek.

Plus Minus Bahan Triplek

Jenis jenis triplek untuk kebutuhan konstruksi bangunan

Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan dari penggunaan triplek untuk kebutuhan konstruksi bangunan.

Keunggulan Kelemahan
Praktis dan mudah dibentuk Tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pembuatan peralatan maupun perabotan untuk kebutuhan luar ruangan (outdoor)
Memiliki ketahanan yang baik terhadap penyusutan Harus diangkut dengan ekstra hati-hati ke area pembangunan
Punya daya tahan tinggi terhadap pengaruh perubahan cuaca ekstrim Butuh ketelitian saat memilihnya agar menghindari tekstur yang bergelombang
Memiliki banyak ukuran serta ketebalan Saat menggabungkan beberapa triplek menjadi satu perlu bantuan paku tembak agar lebih rapi hasilnya
Strukturnya kokoh Teksturnya bergelombang, dapat menyebabkan presisi yang kurang bagus jika tidak teliti dalam pemasangannya
Memiliki ketahanan terhadap air Perlu ketelitian tinggi saat melapisinya dengan cat (finishing)

 

Mengingat pasokan kayu solid terutama yang menjadi favorit seperti jati yang ketersediaannya tidak selalu ada, alternatif menggunakan triplek jadi salah satunya. Apalagi dengan harga kayu solid yang juga semakin meningkat dibandingkan dengan triplek. Apalagi, triplek juga dikenal sebagai bahan yang fleksibel.

Termasuk Bahan yang Fleksibel dan Terjangkau Harganya

Ada tiga kualitas utama yang sering melekat jika membicarakan triplek sebagai bahan konstruksi bangunan. Pertama, tentu saja materialnya yang mudah dibentuk. Kedua adalah fleksibilitasnya, dan ketiga, karena harganya yang terjangkau.

Tebal tipisnya triplek dapat disesuaikan dengan jenis triplek yang Anda pilih. Harganya juga beragam untuk tiap-tiap triplek sesuai dengan ukuran serta ketebalannya masing-masing. Contohnya, pada jenis MDF dengan ukuran 122×224 cm yang paling tebal yaitu 18 mm, dijual dengan kisaran harga sekitar Rp180.000.

Akan sangat terasa perbedaannya jika dibandingkan dengan kayu solid lembaran. Harga lembaran kayu mahoni saja yang berukuran 100×30 cm dengan ketebalan 4 cm bisa dipatok dengan harga Rp3.000.000. Tentu sangat jauh berbeda bukan?

Triplek sebagai material yang lebih tipis juga menjadikannya lebih mudah untuk dibentuk. Fleksibelnya bahan triplek membuatnya lebih mudah untuk diolah menjadi aneka jenis mebel yang Anda butuhkan. Permukaan triplek juga halus, Anda dapat melapisinya dengan resin, melamin atau cat untuk mendapatkan efek mengkilap pada permukaannya agar tampilannya lebih menarik.

Tidak Cepat Rapuh

Banyak asumsi mengenai triplek, salah satunya sebagai bahan yang mudah rapuh, terlebih saat digunakan sebagai mebel atau sebagai benda-benda heavy duty lainnya

Sebenarnya triplek adalah material yang diproduksi dengan baik sehingga kualitasnya dan kekuatannya cukup setara dengan kayu solid untuk jenis-jenis tertentu.

Tetap Ada Resiko Lapuk dan Patah

Walaupun tidak mudah rapuh, triplek tetap memiliki resiko lapuk dan patah seperti halnya kayu solid. Namun, berbeda dengan kayu yang tumbuh secara alami dari pohon dan bisa melapuk karena berbagai faktor.

Triplek baru akan mengalami pelapukan dan patah dalam kondisi-kondisi tertentu. Yang pertama, saat material ini sering terkena air terutama dalam jumlah banyak serta jangka waktu yang lama.

Meski ada beberapa jenis triplek yang tahan terhadap air, namun tetap ada resiko triplek mengalami pelapukan. Saat pemasangan juga resiko patah ataupun bengkok tetap ada. Terlebih jika lembarannya terlalu panjang.

Tidak Terlalu Praktis

Meski mudah saat mendapatkan dan membelinya, banyak juga yang menganggap bahwa bahan triplek praktis untuk digunakan. Padahal, penggunaan bahan triplek memerlukan banyak pertimbangan dan ketelitian untuk memastikan bentuknya tetap utuh dan ukurannya tepat.

Pemilihan triplek juga harus memperhatikan agar permukaannya tidak bergelombang. Saat pengiriman dan pengangkutan juga harus dilakukan dengan hati-hati karena rentan patah. Untuk mencegah triplek patah, saat pemasangan juga sebaiknya memilih untuk menggunakan paku tembak ata lem khusus triplek.

Jenis dan Harga

Ada ragam jenis triplek yang bisa Anda gunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Ada plus minus triplek di tiap jenisnya. Tersedia pula beragam ukuran yang berbeda dengan harga yang beragam pula. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Jenis Ukuran Kisaran Harga
Triplek albasia 3 – 18 mm Rp52.000 – 167.500
Sengon 3 – 18 mm Rp39.000 – 167.500
Meranti 3 – 18 mm Rp43.000 – 225.000
MDF 9 – 18 mm Rp100.000 – 180.000
Blackboard 15 – 25 mm Rp140.000 – 190.000
Triplek Teakwood 3 x 7 mm Rp62.000
Teakwood Silver 4 x 8 mm Rp92.000
Tunas 3 – 12 mm Rp39.000 – 130.000
HMCP 15 – 18 mm Rp300.000 – Rp. 360.000
Plywood WPC 5 – 18 mm Rp259.200 – 709.200
Triplek Polyester atau Melamin 12 mm Rp412.000

Itulah beberapa informasi mengenai plus minus triplek, lengkap dengan ragam jenis, ukuran serta kisaran harganya di pasaran. Anda dapat menggunakan bahan ini sebagai acuan untuk kebutuhan pembangunan rumah maupun bangunan lainnya sesuai kebutuhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version
Tanya Disini!